• My tweets

Indonesia, Bangsa Kriminal Baru ?


Tidak ada yang menyedihkan selain melihat kondisi Indonesia kini. Sepuluh tahun terakhir, bangsa Indonesia di guncang bencana besar berupa gempa yang disertai tsunami. Bencana membuat segalanya rusak parah. Tak terkecuali kondisi psikologis anak bangsa. Lalu kenapa kita harus di repotkan dengan penyakit-penyakit masyarakat yang tak berguna ?

Apa yang kurang dari bangsa ini ? Kita adalah bangsa budak. Juga bangsa yang suka kawin cerai terbanyak di Asia. Di dunia kejahatan traficking, Indonesia adalah pemasok perempuan dan anak terbesar di Asia, sebagai komoditas yang menguntungkan untuk di perdagangkan. Indonesia juga salah satu bangsa terkorup di dunia. Sekarang Indonesia adalah produsen terbesar psikotropika dan obat-obatan terlarang sekaligus sebagai eksportir. Dan sebentar lagi, Indonesia bakal menjadi industri pornografi terbesar di dunia ?

Karakter bangsa Indonesia yang lembek dan permissif menjadi akar permasalahan yang semakin kompleks ini. Kenapa kita tidak teguh memegang karakter sebagai bangsa relijius dan menjaga adat istiadat budaya ketimuran ? Andaikan kita tetap teguh, beaya ekonomi dan sosial yang akan kita tanggung bisa di tekan sekecil mungkin.
Sungguh tak terbayangkan di benak saya dulu bahwa Indonesia akan menjadi produsen sekaligus eksporter narkoba. Saya masih begitu yakin bahwa orang-orang Indonesia memegang teguh tali agama yang suci dan adat istiadatnya yang baik. Kenyataan berkata lain. Dunia berkembang begitu cepat sesuai dengan situasi global. Pengaruh budaya barat amat deras menggerus budaya dan adat istiadat lokal. Generasi muda semakin bebas dan terbuka. Narkoba, minum-minuman keras dan pergaulan bebas sudah menjadi gaya hidup. Betapa besar beaya untuk mengatasi masalah ini. Dan juga waktu yang terkuras percuma. Entah darimana negara mendapatkan anggaran untuk mengatas ini. Kita adalah negara miskin. Jangan-jangan kita menggunakan uang dari jaringan mafia narkoba ? Sementara korban-korban bencana membutuhkan penanganan segera.


Sebentar lagi, bila kita lengah dan mengulangi kesalahan, Indonesia bakal menjadi industri pornografi terbesar di dunia. Elemen-elemen pendukung terbentuknya industri pornografi sudah tersedia lengkap di sini. Tawaran kebebasan atas nama demokrasi yang super liberal ini begitu gencar di propagandakan media massa mainstream terutama media massa elektronik dan stasiun televisi. Industri kreatif yang berkembang pesat saat ini menawarkan gaya hidup selebritis yang bebas, mewah tapi tidak peduli pada kesopanan, moralitas dan tanggung jawab sosial. Semangat media massa di Indonesia untuk menghancurkan keyakinan agama dengan menjadikan kasus terorisme, poligami, aliran sesat dan lain-lain sebagai kambing hitam berhasil dilakukan. Banyak orang takut rajin beribadah dan mengikuti pengajian. Cemas di curigai teroris. Malu menjadi pengikut agama yang suka kawin. Menganggap perempuan berkerudung sebagai korban fanatisme yang tak manusiawi dan mengekang kebebsan perempuan. Dan sebagainya.
Perempuan-perempuan Indonesia kini juga berpandangan liberal. Sungguh amat mudah menelanjangi mereka dengan iming-iming uang dan popularitas. Tak sulit mencari klub-klub pesta seks di Indonesia. Saling berganti pasangan antar suami istri. Mereka terang-terangan meng-iklankan diri.
Kenapa semua ini bisa terjadi pada kita ? Seperti inikah kebebasan yang kita inginkan ? Seperti inikah kesetaraan gender yang ingin kita perjuangkan ?

Apakah media massa di Indonesia mengira bahwa proganda kebebasan yang menjunjung tinggi demokrasi dan pluralisme seperti ini sebagai langkah cerdas menuju kejayaan Indonesia ? Tidak !
Indonesia adalah target bagi kekuatan besar manapun untuk mengambil keuntungan. Sebagai negeri miskin dan bodoh, Indonesia sulit untuk bangkit menata diri sesuai jati diri kita.
Kekuatan media massa di Indonesia sama cerobohnya dengan kaum teroris yang menawarkan sorga dan bidadari bagi calon pengantin yang rela menjadi pembom bunuh diri. Mereka sama dengan Noordin M Top. Mencicipi nikmatnya bidadari di syorga lewat pantat.

Memberantas jaringan mafia narkoba yang semakin menggurita saja tak becus. Jangan harap bisa memberantas bahkan menghancurkan industri pornografi. Ada perempuan disitu. Mungkin semua orang turut menikmatinya.